Rabu, 03 Oktober 2012

pelajaran bahasa inggris

Kata Tanya Kata tanya yang dimaksud disini bukan kata tanya yang sudah anda pelajari sebelumya. Perhatikan kata tanya berikut : 1.) What memiliki arti apa,siapa digunakan untuk menanyakan nama, pekerjaan atau jabatan seseorang,benda dan meminta penjelasan dari seseorang. contoh : What is your name ?(siapa namamu?) What is she? (apa pekerjaannya ?) what do you want? (apa yang kamu inginkan ?) jawaban yang diberikan harus sesuai dengan pertanyaan yang diajukan namun pada umumnya yang ditanyakan kata ini adalah predikat atau obyeknya. bisa dijawab secara lengkap atau singkat. perhatikan contoh berikut : What is your name ?(siapa namamu?) jawab : My name is Budi (nama saya budi) What is she? (apa pekerjaannya ?) jawab : She ia a student (dia adalah seorang pelajar) what do you want? (apa yang kamu inginkan ?) jawab : I want to borrow your book (saya ingin meminjam bukumu) 2.) Who Memiliki arti siapa digunakan untuk menanyakan orang yang melakukan aktifitas atau menanyakan orang sebagai subyek maupun obyek. contoh : Who is he? (siapa dia?) jawab : He is budi (dia adalah budi) who can play football here? (siapa yang bisa bermain sepak bola disini) jawab : Tono can play football here (Tono yang bisa bermain sepak bola disini) 3.) Where Memiliki arti kemana, dimana digunakan menyanakan tempat. contoh : Where are you going now? (kemana kamu sekarang?) jawab : I am going to school now (saya ke sekolah sekarang) where do you live? (dimana kamu tinggal ?) jawab : I live at Jl. merak no.22 Surabaya 4.) When Memiliki arti kapan digunakan untuk menanyakan waktu terjadinya suatu aktifitas atau peristiwa. contoh : When will you go to bali ? (kapan kamu akan pergi ke bali) jawab : I will go to Bali next week (saya akan pergi ke bali munggu depan) 5.) Why Memiliki arti mengapa, kenapa digunakan untuk menanyakan alasan atau sebab terjadinya suatu peristiwa atau perbuatan. Dan cara menjawanya pada umumnya menggunakan kata because(karena) contoh : Why are you crying? (mengapa kamu menangis ?) Jawab : Because I loss my book (Karena saya kehilangan buku saya) 6.) How memiliki arti bagaimana, dengan apa dan berapa digunakan untuk menanyakan keadaan atau cara untuk melakukan sesuatu serta untuk menanyakan suatu jumlah/satuan. contoh : How are you today ? (Apa kabarmu hari ini ?) jawab : I am Fine (Saya baik-baik saja) How do you go to office? (Dengan apa kamu pergi ke kantor ?) jawab : By car (dengan mobil) How old are you ? (Berapa umurmu?) jawab : I am 17 years old (saya berumur 17 tahun) 6.) Which Memiliki arti yang mana digunakan untuk menanyakan pilihan terhadap sesuatu. contoh : Which do you like ? (Yang mana yang kamu suka ?) jawab : The red one (yang warna merah) 7.) Whose Memiliki arti milik siapa digunakan untuk menanyakan pemilik sesuatu. contoh : Whose is that ? (milik siapa itu ?) That is mine (itu milik saya) 8.) Whom memiliki arti siapa digunakan untuk orang yang berkedudukan sebagai obyek. Namun dalam percakapan whom jarang digunakan lebih banyak memakai who. contoh : Whom can you invite to the my birthday party ? (Siapa yang dapat kamu ajak ke pesta ulang tahun saya ?) jawab : Susi ingat kata taya terletak didepan sebelum kata kerja bantu. Sekarang akan dijelaskan bagaimana menyusun kalimat tanya dengan menggunakan kata tanya yang telah dijelaskan diatas. Prlu anda ketahui kalau kata tanya dapat digunakan di berbagai bentuk waktu (tenses).sekarang mari kita bahas. 1.) Simple Present tense Apabila kata tanya yang digunakan tidak menanyakan subyek maka bentuk susunan kalimat tanyanya adalah sebagai berikut : - Untuk subyek I,we,you dan they rumusnya Kata tanya + do + subyek + kata kerja dasar (v1)? - Untuk subyek he,she,it kata tanya + does + subyek + kata kerja dasar (v1) ? contoh : where do you live ? (dimana kamu tinggal ? ) jawab : I live in Jakarta (Saya tinggal di Jakarta) what does he read every morning (apa yang dia baca setiap pagi) jawab : He reads newspaper every morning (Dia membaca koran setiap pagi) sedangkan jika kata tanya yang digunakan menanyakan orang baik dalam bentuk subyek maupun obyek maka rumus untuk menyusunnya adalah : Kata tanya + kata kerja dasar (v1) + s/es ? contoh : Who teaches you english ? (siapa yang mengajarimu bahasa inggris ?) jawab : Mr. Joko Selanjutnya adalah cara menyusun kalimat tany bila kalimatnya tanpa kata ker. rumusnya adalah : Kata tanya + to be + subyek ? contoh : Who is he (Siapa dia ?) jawab : Budi what are you ? (apa pekerjaanmu ?) jawab : I am a doctor (Saya seorng dokter) 2.)Present continous tense Apabila kata tnya tidak menanyakan subyek maka rumusya adalah : Kata tanya + to be + subyek + v1+ing ? contoh : What are you doing? (Apa yang sedang kamu lakukan ?) jawab : I am reading a book (saya membaca sebuah buku) Where are he going ?(Sedang pergi kemana dia?) jawab : he is going to school (Dia pergi ke sekolah) Apabila untuk menanyakan subyek rumusnya : kata tanya + to be + v1+ing ? contoh : Who is singing a song?(Siapa yang sedang menyanyikan sebuah lagu ?) jawab : Anis 3.)Simple past tense Apabila kata tnya tidak menanyakan subyek maka rumusya adalah : Kata tanya + did + subyek + kata kerja dasar (v1) ? contoh : why did you come late yesterday ? (mengapa kamu datang terlambat kemarin ?) jawab : because I waited for my friend (karena saya menunggu teman saya) Apabila untuk menanyakan subyek rumusnya : Kata tanya + v2 ? contoh : who helped you last night ? (siapa yang membantumu kemarin malam?) jawab : Budi helped me last night (budi membantuku kemarin malam) 4.) Simple future tense Apabila kata tnya tidak menanyakan subyek maka rumusya adalah : kata tanya + shall/will + v1 ? atau kata tanya + subyek + going to + v1 ? contoh : When will we go to Bali ? (Kapan kita akan pergi ke Bali?) when we going to go to Bali ? (Kapan kita akan pergi ke bali?) jawab : Next month (bulan depan) Apabila untuk menanyakan subyek rumusnya : Kata tanya + shall/will + v1 ? atau Kata tanya + to be + going to + v1 ? contoh : who will come to the party tomorrow ? (siapa yang akan datang ke pesta besok ?) who is going to come to the party tomorrow ? (siapa yang akan datang ke pesta besok ?) jawab : My friend (temanku)

Jumat, 28 September 2012

suku batak di pulau sumatera utara

SEJARAH
Kerajaan Batak didirikan oleh seorang Raja dalam negeri Toba sila-silahi (silalahi) lua’ Baligi (Luat Balige), kampung Parsoluhan, suku Pohan. Raja yang bersangkutan adalah Raja Kesaktian yang bernama Alang Pardoksi (Pardosi). Masa kejayaan kerajaan Batak dipimpin oleh raja yang bernama. Sultan Maharaja Bongsu pada tahun 1054 Hijriyah berhasil memakmurkan negerinya dengan berbagai kebijakan politiknya.

DESKRIPSI LOKASI
Suku bangsa Batak dari Pulau Sumatra Utara. Daerah asal kediaman orang Batak dikenal dengan Daratan Tinggi Karo, Kangkat Hulu, Deli Hulu, Serdang Hulu, Simalungun, Toba, Mandailing dan Tapanuli Tengah. Daerah ini dilalui oleh rangkaian Bukit Barisan di daerah Sumatra Utara dan terdapat sebuah danau besar dengan nama Danau Toba yang menjadi orang Batak. Dilihat dari wilayah administrative, mereka mendiami wilayah beberapa Kabupaten atau bagaian dari wilayah Sumatra Utara. Yaitu Kabupaten Karo, Simalungun, Dairi, Tapanuli Utara, dan Asahan.

UNSUR BUDAYA

A. Bahasa
Dalam kehidupan dan pergaulan sehari-hari, orang Batak menggunakan beberapa logat, ialah: (1)Logat Karo yang dipakai oleh orang Karo; (2) Logat Pakpak yang dipakai oleh Pakpak; (3) Logat Simalungun yang dipakai oleh Simalungun; (4) Logat Toba yang dipakai oleh orang Toba, Angkola dan Mandailing.

B. Pengetahuan
Orang Batak juga mengenal sistem gotong-royong kuno dalam hal bercocok tanam. Dalam bahasa Karo aktivitas itu disebut Raron, sedangkan dalam bahasa Toba hal itu disebut Marsiurupan. Sekelompok orang tetangga atau kerabat dekat bersama-sama mengerjakan tanah dan masing-masing anggota secara bergiliran. Raron itu merupakan satu pranata yang keanggotaannya sangat sukarela dan lamanya berdiri tergantung kepada persetujuan pesertanya.

C. Teknologi
Masyarakat Batak telah mengenal dan mempergunakan alat-alat sederhana yang dipergunakan untuk bercocok tanam dalam kehidupannya. Seperti cangkul, bajak (tenggala dalam bahasa Karo), tongkat tunggal (engkol dalam bahasa Karo), sabit (sabi-sabi) atau ani-ani. Masyarakat Batak juga memiliki senjata tradisional yaitu, piso surit (sejenis belati), piso gajah dompak (sebilah keris yang panjang), hujur (sejenis tombak), podang (sejenis pedang panjang). Unsur teknologi lainnya yaitukain ulos yang merupakan kain tenunan yang mempunyai banyak fungsi dalam kehidupan adat Batak.

D. Organisasi Sosial
a. Perkawinan
Pada tradisi suku Batak seseorang hanya bisa menikah dengan orang Batak yang berbeda klan sehingga jika ada yang menikah dia harus mencari pasangan hidup dari marga lain selain marganya. Apabila yang menikah adalah seseorang yang bukan dari suku Batak maka dia harus diadopsi oleh salah satu marga Batak (berbeda klan). Acara tersebut dilanjutkan dengan prosesi perkawinan yang dilakukan di gereja karena mayoritas penduduk Batak beragama Kristen.
Untuk mahar perkawinan-saudara mempelai wanita yang sudah menikah.

b. Kekerabatan
Kelompok kekerabatan suku bangsa Batak berdiam di daerah pedesaan yang disebut Huta atau Kuta menurut istilah Karo. Biasanya satu Huta didiami oleh keluarga dari satu marga.Ada pula kelompok kerabat yang disebut marga taneh yaitu kelompok pariteral keturunan pendiri dari Kuta. Marga tersebut terikat oleh simbol-simbol tertentu misalnya nama marga. Klen kecil tadi merupakan kerabat patrilineal yang masih berdiam dalam satu kawasan. Sebaliknya klen besar yang anggotanya sdah banyak hidup tersebar sehingga tidak saling kenal tetapi mereka dapat mengenali anggotanya melalui nama marga yang selalu disertakan dibelakang nama kecilnya, Stratifikasi sosial orang Batak didasarkan pada empat prinsip yaitu : (a) perbedaan tigkat umur, (b) perbedaan pangkat dan jabatan, (c) perbedaan sifat keaslian dan (d) status kawin.

E. Mata Pencaharian
Pada umumnya masyarakat batak bercocok tanam padi di sawah dan ladang. Lahan didapat dari pembagian yang didasarkan marga. Setiap kelurga mandapat tanah tadi tetapi tidak boleh menjualnya. Selain tanah ulayat adapun tanah yang dimiliki perseorangan .
Perternakan juga salah satu mata pencaharian suku batak antara lain perternakan kerbau, sapi, babi, kambing, ayam, dan bebek. Penangkapan ikan dilakukan sebagian penduduk disekitar danau Toba.
Sektor kerajinan juga berkembang. Misalnya tenun, anyaman rotan, ukiran kayu, temmbikar, yang ada kaitanya dengan pariwisata.

F. Religi
Pada abad 19 agama islam masuk daerah penyebaranya meliputi batak selatan . Agama kristen masuk sekitar tahun 1863 dan penyebaranya meliputi batak utara. Walaupun d emikian banyak sekali masyarakat batak didaerah pedesaan yang masih mmpertahankan konsep asli religi pendduk batak. Orang batak mempunyai konsepsi bahwa alam semesta beserta isinya diciptakan oleh Debeta Mula Jadi Na Balon dan bertempat tinggal diatas langit dan mempunyai nama-nama sesuai dengan tugasnya dan kedudukanya . Debeta Mula Jadi Na Balon : bertempat tinggal dilangit dan merupakan maha pencipta; Siloan Na Balom: berkedudukan sebagai penguasa dunia mahluk halus. Dalam hubungannya dengan roh dan jiwa orang batak mengenal tiga konsep yaitu : Tondi: jiwa atau roh; Sahala : jiwa atau roh kekuatan yang dimiliki seseorang; Begu : Tondinya orang yang sudah mati. Orang batak juga percaya akan kekuatan sakti dari jimat yang disebut Tongkal.

G. Kesenian
Seni Tari yaitu Tari Tor-tor (bersifat magis); Tari serampang dua belas (bersifat hiburan). Alat Musik tradisional : Gong; Saga-saga. Hasil kerajinan tenun dari suku batak adalah kain ulos. Kain ini selalu ditampilkan dalam upacara perkawinan, mendirikan rumah, upacara kematian, penyerahan harta warisan, menyambut tamu yang dihormati dan upacara menari Tor-tor. Kain adat sesuai dengan sistem keyakinan yang diwariskan nenek moyang .

NILAI BUDAYA

1. Kekerabatan
Nilai kekerabatan masyarakat Batak utamanya terwujud dalam pelaksanaan adat Dalian Na Talu, dimana seseorang harus mencari jodoh diluar kelompoknya, orang-orang dalam satu kelompok saling menyebut Sabutuha (bersaudara), untuk kelompok yang menerima gadis untuk diperistri disebut Hula-hula. Kelompok yang memberikan gadis disebut Boru.
2. Hagabeon
Nilai budaya yang bermakna harapan panjang umur, beranak, bercucu banyak, dan yang baik-baik.
3. Hamoraan
Nilai kehormatan suku Batak yang terletak pada keseimbangan aspek spiritual dan meterial.
4. Uhum dan ugari
Nilai uhum orang Batak tercermin pada kesungguhan dalam menegakkan keadilan sedangkan ugari terlihat dalam kesetiaan akan sebuah janji.
5. Pengayoman
Pengayoman wajib diberikan terhadap lingkungan masyarakat, tugas tersebut di emban oleh tiga unsur Dalihan Na Tolu.
6. Marsisarian
Suatu nilai yang berarti saling mengerti, menghargai, dan saling membantu.

ASPEK PEMBANGUNAN
Aspek pembangunan dari suku Batak yaitu masuknya sistem sekolah dan timbulnya kesempatan untuk memperoleh prestise social. Terjadinya jaringan hubungan kekerabatan yang berdasarkan adat dapat berjalan dengan baik. Adat itu sendiri bagi orang Batak adalah suci. Melupakan adat dianggap sangat berbahaya.

Pengakuan hubungan darah dan perkawinan memperkuat tali hubungan dalam kehidupan sehari-hari. Saling tolong menolong antara kerabat dalam dunia dagang dan dalam lapangan ditengah kehidupan kota modern umum terlihat dikalangan orang Batak. Keketatan jaringan kekerabatan yang mengelilingi mereka itulah yang memberi mereka keuletan yang luar biasa dalam menjawab berbagai tantangan dalam abad ini.

hewan hewan langka

Hewan Langka di Indonesia ( Gambar + Keterangan )

Hewan Langka di Indonesia, Indonesia memiliki Banyak keanekaragaman satwa yang tersebar dari sabang sampai merauke. Ini karena wilayah indonesia memiliki hutan yang sangat luas yang banyak di tempati oleh Hewan - hewan. Hewan yang ada di indonesia juga sangat bervariasi, dari hewan yang sering kita jumpai sehari-hari sampai hewan yang sudah langka.  Hewan langka di indonesia, adalah hewan yang statusnya dilindungi oleh negara, artinya hewan ini tidak boleh di bunuh atau di jual belikan. Dan jika ada  yang membunuh atau menjual belikan hewan yang dilindungi makan akan dikenakan sanksi hukum.

Hewan Langka di Indonesia

Berikut ini adalah beberapa contoh hewan langka yang ada di indonesia. Sebenarnya masih banyak contoh hewan lain yang masuk dalam daftar hewan langka di indonesia.

Harimau Sumatera

Hewan LangkaHarimau Sumatera salah satu hewan langka yang dilindungi di indonesia. Saat ini jumlahnya semakin sedikit, Keberadaannya terganggu oleh manusia yang sekarang ini sering melakukan penebangan liar dan memburunya. Harimau Sumatera mempunyai warna paling gelap di antara semua subspesies harimau lainnya. Harimau Sumatra jantan memiliki panjang rata-rata 92 inci dengan berat 300 pound atau sekitar 140kg, sedangkan tinggi dari jantan dewasa dapat mencapai 60cm. Betinanya rata-rata memiliki panjang 78 inci dan berat sekitar 91kg.

Badak Bercula Satu

Hewan Langka Badak bercula satu atau lebih di kenal dengan badak jawa adalah hewan yang saat ini hampir punah dan hanya bisa kita temui di taman nasional ujung kulon. Sangat disayangkan sekali memang, karena Hewan ini banyak diburu oleh manusia untuk di ambil culahnya. Mereka mengambil culah badak ini untuk digunakan sebagai obat. Badak ini sangat mematikan jika menyerang musuhnya karena memiliki culah yang sangat tajam. Akan tetapi culahnya ini biasa digunakan untuk mencari makanan. Sedangkan makanannya sendiri adalah tumbuh-tumbuhan.

Burung Merak

Hewan LangkaBurung merak adalah burung yang saat ini sangat sulit kita jumpai. Burung ini sangat indah dan pasti membuat orang yang melihat ingin memilikinya. Hewan ini hampir punah, dan hewan ini sangat dilindungi oleh pemerintah. Hewan ini hidup di hutan terbuka yang memiliki padang rumput luas. Keberadaan hewan ini tak hanya ada di indonesia melainkan ada juga di negara lain seperti china, India dan Malaysia. Burung Merak memakan aneka biji-bijian, pucuk rumput dan dedaunan, aneka serangga, serta berbagai jenis hewan kecil seperti laba-laba, cacing dan kadal kecil.

Orang Utan

Hewan LangkaOrang Utan adalah hewan jenis kera yang memiliki rambut lebih panjang daripada jenis kera yang lain. Hewan ini Tersebar di hutan kalimantan dan hutan Sumatra. Orang Utan sendiri berasal dari bahasa indosnesia yang artinya adalah manusia yang hidup di hutan. Memang orang utan memiliki banyak kesamaan dengan manusia. dari segi bentuk dan DNA hampir sama. Makanan utamanya adalah buah-buahan. Ancaman orangutan adalah habitat yang semakin sempit karena kawasan hutan dijadikan sebagai lahan kelapa sawit, pertambangan dan pepohonan ditebang.

Kijang

Hewan LangkaKijang atau muncak adalah kerabat rusa yang tergabung dalam genus Muntiacus. Kijang berasal dari Dunia Lama dan dianggap sebagai jenis rusa tertua, telah ada sejak 15-35 juta tahun yang lalu, dengan sisa-sisa dari masa Miosen ditemukan di Perancis dan Jerman. Pada masa sekarang, muncak hanya dapat ditemui di Asia Selatan dan Asia Tenggara, mulai dari India, Srilangka, Indocina, hingga kepulauan Nusantara. Beberapa jenis diintroduksi di Inggris dan sekarang banyak dijumpai di sana. Kijang tidak mengenal musim kawin dan dapat kawin kapan saja.

Babi Rusa

Hewan Langka Babirusa (Babyrousa babirussa) hanya terdapat di sekitar Sulawesi, Pulau Togian, Malenge, Sula, Buru dan Maluku. Habitat babirusa banyak ditemukan di hutan hujan tropis. Hewan ini gemar melahap buah-buahan dan tumbuhan, seperti mangga, jamur dan dedaunan. Mereka hanya berburu makanan pada malam hari untuk menghindari beberapa binatang buas yang sering menyerang. Panjang tubuh babirusa sekitar 87 sampai 106 sentimeter. Tinggi babirusa berkisar pada 65-80 sentimeter dan berat tubuhnya bisa mencapai 90 kilogram.

Penyu

Hewan Langka Penyu adalah kura-kura laut. Penyu ditemukan di semua samudra di dunia. Menurut data para ilmuwan, penyu sudah ada sejak akhir zaman Jura (145 - 208 juta tahun yang lalu) atau seusia dengan dinosaurus. Pada masa itu Archelon, yang berukuran panjang badan enam meter, dan Cimochelys telah berenang di laut purba seperti penyu masa kini. Penyu memiliki sepasang tungkai depan yang berupa kaki pendayung yang memberinya ketangkasan berenang di dalam air. Walaupun seumur hidupnya berkelana di dalam air, sesekali naik ke permukaan.

Komodo

Hewan Langka Komodo, atau yang selengkapnya disebut biawak komodo adalah spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Biawak ini oleh penduduk asli pulau Komodo juga disebut dengan nama setempat ora. Termasuk anggota famili biawak Varanidae, dan klad Toxicofera, komodo merupakan kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2-3 m. Ukurannya yang besar ini berhubungan dengan gejala gigantisme pulau, yakni kecenderungan meraksasanya tubuh hewan-hewan tertentu

HEWAN LANGKA YANG TELAH PUNAH

1.The Tarpan:

Spesies Tarpan yang terakhir mati di Cagar alam Askania Nova, Ukraina tahun 1876. Tarpan merupakan jenis kuda prasejarah yang pernah mengembara dari Selatan Perancis dan Spanyol ke arah timur menuju Rusia, Tarpan mati di alam liar pada akhir 1800-an. Alasan kepunahan Tarpan meliputi perusakan habitat hutan dan padang rumput. Perburuan yang dilakukan oleh petani karena takut tanaman mereka akan dimakan Tarpan. Ada berbagai upaya untuk menciptakan kembali Tarpan melalui pembiakan, sehingga kuda-kuda yang didapat setidaknya mirip leluhur mereka yang telah punah.



2.The Quagga:

2.The Quagga
Jenis kuda yang sudah punah lainnya adalah Quagga. Yang Merupakan subspesies dari zebra. Quagga liar yang terakhir hidup di tembak pada akhir 1870-an. Sedangkan dipenangkaran mati pada 1883 di kebun binatang Artis Magistra di Amsterdam. Punahnya Quagga Disebabkan oleh perburuan liar. Dan dijadikannya Quagga sebagai pengganti daging Domba Ternak juga ikut berperan sebagai penyebab kepunahannya. Yang unik dan membedakan Quagga dari spesies kuda lainnya adalah corak kulitnya yang seperti zebra pada bagian depan
 

3.The Javan Tiger:


3.The Javan Tiger
Harimau jawa merupakan subspesies harimau yang hanya dapat di temukan dipulau jawa, indonesia. Harimau Jawa terakhir mati sekitar tahun 1980-an. Pada awal abad ke 19, Harimau Jawa dapat ditemukan di seluruh pulau, tapi karen populasi manusia yang meningkat pesat menyebabkan kerusakan habitat di hutan. Penyebab lain punahnya harimau jawa juga karena perburuan iar, sehingga tahun 1950-an hanya tersisa sekitar 25 ekor harimau jawa.
 

4.The Caspian Tiger:


4.The Caspian Tiger

Harimau lain yang punah adalah Harimau Kaspia. Penelitian terbaru menunjukkan Macan Kaspia sebagian besar identik dengan Harimau Siberia. Punahnya Harimau Kaspia antara lain disebabkan karena perburuan terhadap makanan utamanya yaitu celeng, dan juga karena perusakan habitat. Harimau Kaspia terakhir kali ditemukan pada tahun 1950-an
 

5.The Syrian Wild Ass:


5.The Syrian Wild Ass

Spesies terakhir dari hewan ini mati pada tahun 1928 di kebun binatang Schönbrunn, Wina. Sebelum abad 18 habitat Syrian Wild Ass meliputi pegunungan, gurun, dan stepa antara palestina dan irak. Yang menyebabkan punahnya hewan ini, karena kerusakan habitat akibat perang dunia I. Dan pemusnahan yang dilakukan pada abad 19 di saudi bagian utara
‎‎

6.The Bubal Hartebeest:


6.The Bubal Hartebeest

Bubal Hartebeest merupakan jenis spesies dari antelop yang musnah pada tahun 1923. Berburu sepanjang abad ke-19 secara drastis mengurangi jumlah populasi Bubal Hartebeest. Yang membuat Bubal Hartebeest unik adalah bentuk tanduknya yang khas.
 

7.The Thylacine:


7.The Thylacine

Spesies terakhir Harimau tasmania mati tahun 1936 di kebun binatang Hobart, Tasmania. Harimau Tasmania ini merupakan kerabat dekat dari tasmanian devil. Harimau Tasmania diburu hingga punah oleh para pemburu liar dan petani, meskipun faktor-faktor lain seperti penyakit, dan gangguan manusia terhadap habitatnya mungkin juga memainkan peran dalam kepunahannya

BERITA DUNIA

Mengamati Dunia
Jangan Menghitung Domba
Penyakit susah tidur yang kronis adalah problem seluas dunia yang menjangkiti 1 dari 10 orang, lapor majalah New Scientist. Para ilmuwan memperkirakan bahwa di Amerika Serikat saja, penyakit susah tidur merugikan perekonomian sebesar 35 miliar dolar AS setahun dalam bentuk absen karena sakit dan kecelakaan. Apa yang dapat dilakukan para penderita insomnia agar lebih mudah tertidur? Para peneliti di Universitas Oxford meminta sekelompok penderita insomnia untuk membayangkan situasi yang menyenangkan dan membuat rileks, misalnya air terjun atau tempat liburan favorit. Kelompok kedua diminta untuk menghitung domba imajiner, sementara kelompok ketiga bebas melakukan menurut caranya sendiri. Kelompok kedua dan ketiga butuh waktu sedikit lebih lama daripada biasanya untuk tertidur, tetapi kelompok pertama, secara rata-rata, tertidur 20 menit lebih awal daripada biasanya. Allison Harvey, seorang anggota tim peneliti, mengatakan bahwa menghitung domba tidak efektif karena ”terlalu menjemukan untuk menyingkirkan kekhawatiran secara efektif”.
Hutan yang Memanen Awan
Hutan hujan tropis yang tumbuh di atas ketinggian 900 meter dari permukaan laut dapat memanen ”40 persen lebih banyak air dari awan dibandingkan dengan dari curah hujan”, kata ilmuwan Australia Drs. Paul Reddell dan David McJannet. Menurut Organisasi Riset Ilmiah dan Industri Persemakmuran, ”awan rendah dan kabut terus-menerus berembus melewati hutan itu, berkondensasi di pepohonan, lalu mengalir atau menetes ke tanah”, sehingga menambahkan jutaan liter air ke sungai-sungai tropis. Akan tetapi, ”sewaktu hutan tropis dibabat habis, jumlah uap air yang mencapai tanah menurun drastis”.
Konsumsi Tak Seimbang
Dua puluh persen populasi bumi pada saat ini mengkonsumsi 86 persen barang dan jasa dunia, lapor The State of World Population 2001. Laporan yang dibuat oleh Dana Populasi Perserikatan Bangsa-Bangsa itu memperingatkan tentang adanya ”’kesenjangan konsumsi’ yang sangat besar” antara orang yang tinggal di negara maju dan orang yang tinggal di negara berkembang. Sebagai contoh, ”sepanjang hidupnya, seorang anak yang saat ini lahir di negara maju akan mengkonsumsi lebih banyak barang dan menyebabkan lebih banyak polusi daripada 30 sampai 50 anak yang lahir di negara berkembang. Sekarang, seperlima penduduk dunia yang tinggal di negara maju menghasilkan lebih dari separuh karbon dioksida yang dilepaskan ke atmosfer, sementara seperlima penduduk termiskin dunia hanya menghasilkan tiga persen”, kata laporan itu. Selain itu, luas lahan produktif atau laut yang dibutuhkan untuk menunjang gaya hidup orang di negara kaya hampir empat kali lebih besar daripada yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan orang yang tinggal di negara berkembang.
Kumbang yang Cerdik
Para peneliti baru-baru ini menemukan cara kumbang genus Stenocara mendapatkan air minum di Gurun Namib, bagian barat daya Afrika. Agar dapat bertahan hidup di gurun itu, yang biasanya menerima curah hujan hanya satu sentimeter dalam setahun, kumbang-kumbang itu mengumpulkan air minum dari kabut tebal Samudra Atlantik yang berembus ke pedalaman. Bagaimana mereka melakukannya? Menurut majalah Natural History, ”terdapat banyak benjolan pada punggung kumbang-kumbang itu”, yang jika dilihat dengan mikroskop, ”menyerupai lanskap gunung dan lembah”. Gunung-gunung tersebut menarik air, sementara lembah-lembah yang berlapis lilin menolaknya. ”Kumbang-kumbang itu menegakkan bagian belakang mereka sewaktu terbang melawan arah angin seraya uap air dari kabut terkumpul di benjolan-benjolan itu. Begitu tetesan air yang terkumpul cukup berat, tetesan itu akan bergulir ke bagian mulut serangga tersebut,” kata majalah itu.
Tanda-Tanda Awal Anoreksia
”Para orang tua dapat mengetahui tahap awal anoreksia atau bulimia pada anak mereka dari cara makan mereka,” lapor The Times dari London. Asosiasi Kelainan Perilaku Makan (EDA) telah menerbitkan petunjuk yang membantu para orang tua dan perawat untuk mengidentifikasi bahwa seorang anak memiliki masalah perilaku makan sebelum hal itu berkembang terlalu jauh. Tanda-tanda awal yang patut diwaspadai mungkin termasuk memotong-motong makanan hingga kecil-kecil atau berhenti makan hingga lima menit sebelum mengisi mulut lagi. Beberapa orang yang memiliki kelainan perilaku makan menggunakan beberapa trik, seperti mengenakan pakaian yang sangat longgar untuk menyembunyikan makanan yang tidak dimakan di dalamnya. Mereka juga mungkin meminta agar foto-foto mereka, yang tampak sehat dan dengan berat badan normal, disingkirkan. Petunjuk EDA itu menyarankan para orang tua agar tidak mengabaikan tanda-tanda ini dan bersikap terbuka mengenai apa yang mereka amati.
Racun dari Termometer
”Merkuri dalam satu termometer saja dapat mencemari danau seluas 4,4 hektar, dan termometer-termometer yang pecah menambahkan sekitar 17 ton merkuri ke dalam aliran limbah AS setiap tahunnya,” kata majalah National Geographic. Ikan menyerap merkuri itu, lalu manusia yang memakan ikan itu menelan logam ini, yang dapat menyebabkan kerusakan saraf. Termometer merkuri telah dilarang di sejumlah kota termasuk Boston, tempat beberapa toko akan mengganti termometer merkuri dengan termometer digital atau alat-alat lain yang lebih aman.
Gerak Badan secara Bersahaja
”Melakukan kegiatan yang menuntut stamina (joging, bersepeda, atau berenang) tiga kali seminggu selama 30 menit atau satu jam memang baik,” tulis majalah berita Prancis L’Express. Tetapi, jika Anda tidak ingin menghadapi masalah kesehatan yang serius, gerak badan hendaknya tidak dilakukan secara berlebihan. Berolahraga secara berlebihan dapat menyebabkan sendi melemah, kartilago hancur, cakram tulang belakang bergeser, tulang retak akibat tekanan, hipertensi, pencernaan terganggu, tulang keropos secara dini, dan bahkan serangan jantung. ”Di Prancis, setiap tahunnya ada 1.500 olahragawan berkondisi prima yang mati mendadak akibat kegiatan fisik,” lapor L’Express. Dr. Stéphane Cascua, dokter spesialis olahraga di Rumah Sakit Pitié-Salpêtrière, Paris, memberikan nasihat berikut kepada sejumlah ”olahragawan Minggu” yang terpaksa harus diopname di rumah sakit: Berolahragalah secara teratur, tetapi hanya menggunakan sekitar 75 persen kapasitas maksimum kardiovaskular Anda.
Truffle, Pohon, dan Potoroo
Potoroohewan berkantung yang langka dan mirip tikus—kini diyakini menjadi penyebab tidak langsung adanya beberapa hutan eukaliptus Australia yang paling mengesankan, lapor majalah berita Sydney The Bulletin. Potoroo hidup di hutan-hutan besar di Gippsland, Victoria. Sedikitnya 90 persen makanan hewan berkantung ini terdiri dari jamur truffle asli daerah itu, yang tumbuh di bawah permukaan tanah. Fungi yang menghasilkan truffle itu bekerja sama dengan pohon-pohon di sekitarnya untuk membentuk lapisan yang membungkus akar-akar pohon dan untuk membentangkan jaringan rapat serabut ke dalam tanah guna mengumpulkan air dan unsur hara. Sebaliknya, pepohonan memasok gula hasil fotosintesis untuk fungi itu. Apa peranan potoroo? Setelah melahap truffle yang berbau tajam itu, binatang tersebut menyebarkan spora jamur yang tidak tercerna ke seluruh tanah hutan sewaktu membuang kotoran. Dengan cara itu, truffle, pepohonan, dan potoroo dapat terus bertumbuh pesat.
Bahayanya Laut yang Gaduh
”Kekhawatiran bahwa laut telah menjadi tempat yang gaduh, bising, dan membingungkan bagi ikan paus, lumba-lumba, dan mamalia laut lainnya semakin meningkat,” lapor surat kabar London The Independent. Para peneliti yang menyelidiki kematian enam ekor ikan paus dan seekor lumba-lumba yang terdampar di lepas pantai Kepulauan Bahama mendapati bahwa binatang-binatang itu mati akibat hemoragi otak yang parah, diduga akibat transmisi sonar dari kapal-kapal angkatan laut di daerah dekat situ. Kapal-kapal komersial, pembangunan di lepas pantai, perahu bermotor, dan jet ski adalah faktor-faktor lain yang turut menyebabkan penderitaan mamalia laut, yang rentang frekuensi pendengarannya lebih lebar daripada manusia. ”Sewaktu ikan paus dan lumba-lumba menyelam, udara dari paru-parunya didorong masuk ke dalam rongga-rongga dalam tubuhnya,” artikel itu menjelaskan. ”Gelembung udara yang terperangkap itu dapat memperkuat gelombang suara hingga 25 kali, sehingga mengakibatkan . . . kerusakan besar-besaran jaringan pada tingkat suara yang jauh lebih rendah dan di daerah laut yang lebih luas daripada yang selama ini dikira.” Kebisingan laut juga ”mengurangi jangkauan komunikasi ikan paus dan lumba-lumba sehingga mereka harus berteriak lebih keras”, kata peneliti Doug Nowacek. ”Hal itu dapat menghalangi mereka untuk bertemu dengan kawanannya dan untuk kawin, dan jika mereka tidak dapat mendengar lagi, mereka tidak akan dapat bepergian.”

hewan langka hampir punah

Hewan langka merupakan organisme yang sangat sulit dicari karena jumlahnya yang sedikit. Yang bisa dikategorikan genting atau  spesies terancam.
Pengkategorian spesies langka bisa dilakukan oleh suatu lembaga seperti pemerintah suatu negara ataupun propinsi. Namun, istilah ini sering digunakan tanpa memiliki batas kriteria yang spesifik. Umumnya hanya digunakan dalam diskusi ilmiah.

Konsep kelangkaan dapat terjadi dari sedikitnya jumlah suatu organisme di seluruh dunia, biasanya kurang dari 10.000; namun konsep ini juga dipengaruhi oleh sempitnya area endemik dan/atau habitat yang terfragmentasi.

Spesies yang dalam bahaya atau rentan, namun tidak dikategorikan langka, misalnya, memiliki populasi berjumlah besar dan tersebar namun jumlahnya terus berkurang dengan cepat dan diperkirakan akan punah. Spesies langka umumnya dipertimbagkan terancam jika spesies itu memiliki ketidakmampuan dalam jumlah populasi yang kecil untuk mengembalikan populasinya secara alami ke jumlah semula.
Dibawah ini data 7 hewan langka hampir punah yang memiliki keunikan tersendiri.

 
1. Mountain Pygmy Possum (Burramys parvus)

Mountain Pygmy Possum (Burramys parvus)|Data 7 Hewan Langka Yang Hampir Punah

Spesies ini merupakan jenis marsupial unik yang awalnya hanya diketahui dari fosilnya saja, hingga kemudian ditemukan pada tahun 1966 pada sebuah resort ski di Victoria.

Ia merupakan salah satu dari pygmy possum terbesar di Australia, dan merupakan mammalia kecil yang umurnya terpanjang di dunia, dimana betinanya bisa mencapai usia lebih dari 12 tahun. Sayangnya, kehadiran industri resort ski yang menjamur di Australia mengakibatkan possum kecil ini kehilangan habitatnya hingga kini nyaris punah.


2. Solenodon Hispaniola (Solenodon paradoxus)

Solenodon Hispaniola (Solenodon paradoxus)|Data 7 Hewan Langka Yang Hampir Punah

Solenodon memang rupanya mirip dengan tikus, tapi mereka tidak seperti tikus sama sekali. Solenodon ini merupakan satu-satunya mamalia yang menginjeksi korbannya dengan racun.

Solenodon hanya terdiri dari dua spesies, yakni Hispaniolan solenodon yang ditemukan di Kepulauan Hispaniola dan Cuban solenodon yang distribusinya di Kuba.

Sebelum kolonisasi orang Eropa, spesies ini merupakan predator yang dominan di habitatnya, namun seiring berjalannya waktu, mereka kalah dengan predator baru semacam anjing, kucing dan luwak. 


3. Badak Bercula Dua Sumatra (Dicerorhinus sumatrensis)

Badak Bercula Dua Sumatra (Dicerorhinus sumatrensis)|Data 7 Hewan Langka Yang Hampir Punah

Badak bercula dua ini merupakan yang paling kecil dan terancam dari lima jenis spesies badak yang masih bertahan hidup. Spesies ini hidup di pedalaman hutan Asia Tenggara, sebagian besar di Indonesia.

Sayangnya, aktivitas manusia seperti penggundulan hutan mengakibatkan populasinya turun drastis sehingga terancam punah, diestimasikan hanya sekitar 275 ekor yang hidup hingga saat ini. 


4. Wombat Hidung Berbulu dari Selatan (Lasiorhinus krefftii)

Wombat Hidung Berbulu dari Selatan (Lasiorhinus krefftii|Data 7 Hewan Langka Yang Hampir Punah

Hanya tiga spesies wombat yang saat ini masih bertahan hidup, dan ini salah satunya. Wombat merupakan makhluk yang beraktivitas di malam hari, dan kebanyakan dilakukan sendirian. Sepanjang hari, wombat tinggal di dalam lubang, dan baru keluar di malam hari untuk memakan rerumputan.

Wombat banyak kehilangan habitat akibat aktivitas pertanian, serta predator-predator yang diperkenalkan ke Australia, terutama dingo.


5. Kelinci Riverine (Bunolagus monticularis) 

Kelinci Riverine (Bunolagus monticularis)|Data 7 Hewan Langka Yang Hampir Punah

Spesies kelinci Riverine ini, berbeda dengan sebagian besar keluarga kelinci lainnya karena satu hal, yakni tidak berkembang biak seperti kelinci. Ketika spesies kelinci pada umumnya bisa membesarkan 12 bayi tiap kali hamil, dan berkali-kali hamil dalam satu musim, kelinci ini hanya bisa membesarkan satu anak dalam satu waktu, dan ia hanya hidup selama 3 atau 4 tahun di alam terbuka. Habitat kelinci ini di gurun Karoo, Afrika, terancam akibat gurun tersebut kerap menjadi lahan pertanian.


6. Baiji (Lipotes vexillifer) 

Baiji (Lipotes vexillifer)|Data 7 Hewan Langka Yang Hampir Punah

Baiji, atau lumba-lumba di Sungai Yangtze, kemungkinan sudah punah, karena hanya 13 saja yang ditemukan selama survei populasi antara 1997 dan 1999. Survei terbaru yang dilakukan tidak berhasil menemukan satupun baiji yang tersisa di sungai tersebut.

Sungai Yangtze yang sangat ramai ini mengakibatkan Baiji kehilangan habitatnya dan populasinya menurun drastis, akibat aktivitas pemancingan maupun polusi limbah.


7. Ekidna moncong panjang timur (Zaglossus bartoni) 

Ekidna moncong panjang timur (Zaglossus bartoni)|Data 7 Hewan Langka Yang Hampir Punah

Ekidna moncong panjang timur dan barat punya fitur yang unik, yakni perpaduan antara mamalia dan reptil. Keduanya juga nyaris punah akibat perburuan dan kehilangan habitat, akibat aktivitas pertambangan, pertanian dan penebangan liar. 

penyerbukan serbuk sari ke kepala putik

Penyerbukan adalah proses jatuhnya serbuk sari ke kepala putik.
Penyerbukan dapat terjadi dengan berbagai perantara :
a. Perantara angin disebut anemogami, dapat terjadi bila butir serbuknya amat ringan, kecil dan kering.
Contoh : pada pinus, damar, rumput-rumputan.
b. Perantara air disebut hidrogami.
Contoh : pada tanaman air.
c. Perantara hewan disebut zoogami.
Bila serangga disebut entomogami, burung disebut ornitogami, siput disebut malakogami, kelelawar disebut kiroptorogami
d. Perantara manusia disebut antropogami.
Contoh : penyerbukan vanilli di Indonesia.

Menurut asal serbuk sari, penyerbukan dibedakan menjadi 4 :
a. Autogami (penyerbukan sendiri)
Serbuk sarinya berasal dari satu bunga yang sama. Bila terjadi pada saat bunga belum mekar disebut kleistogami.
b. Geitonogami (penyerbukan tetangga)
Bila serbuk sari berasal dari bunga lain yang berada dalam satu pohon (satu individu).
c. Alogami (penyerbukan silang)
Bila serbuk sari berasal dari bunga pohon lain yang masih satu spesies.

Proses penyerbukan
Butir serbuk/serbuk sari yang jatuh menempel pada kepala putik kemudian membentuk buluh serbuk (2 inti, inti vegetatif dan inti generatif) berjalan ke arah mikropil (pintu kandung lembaga) inti generatif membelah menjadi 2 inti sperma sampai di mikropil, inti vegetatif mati, satu inti sperma membuahi sel telur menghasilkan embrio. Satu inti sperma lain membuahi inti kandung lembaga menghasilkan endosperma (makanan cadangan bagi embrio).

evolusi

Apakah Evolusi Suatu Fakta?
”EVOLUSI adalah fakta, sebagaimana panas matahari adalah fakta,” kata seorang ilmuwan evolusionis terkenal, Profesor Richard Dawkins. Tentu saja, fakta bahwa matahari itu panas telah dibuktikan oleh eksperimen dan pengamatan langsung. Tetapi, apakah ajaran evolusi juga telah dibuktikan tanpa terbantahkan oleh eksperimen dan pengamatan langsung?
Sebelum kami menjawab pertanyaan itu, ada yang perlu dijernihkan terlebih dahulu. Banyak ilmuwan telah memperhatikan bahwa seraya waktu berlalu, keturunan suatu makhluk hidup bisa mengalami sedikit perubahan. Charles Darwin menyebut proses ini ”turunan dengan modifikasi lanjutan”. Perubahan demikian telah diamati secara langsung, didokumentasikan dalam eksperimen, dan dengan cerdik dimanfaatkan oleh para penangkar tanaman dan binatang.* Perubahan ini dapat dianggap sebagai fakta. Akan tetapi, para ilmuwan mengistilahkan perubahan kecil ini sebagai ”mikroevolusi”. Nama ini saja sudah menyiratkan apa yang ditegaskan oleh banyak ilmuwan—bahwa perubahan kecil ini membuktikan suatu fenomena yang sama sekali berbeda, yang tidak dapat diamati oleh siapa pun, yang mereka sebut makroevolusi.
Tetapi, Darwin menarik kesimpulan jauh di luar lingkup perubahan yang dapat diamati tersebut. Ia menulis dalam bukunya yang terkenal The Origin of Species, ”Saya memandang semua makhluk hidup bukan sebagai ciptaan khusus, melainkan sebagai keturunan segelintir makhluk hidup.” Menurut Darwin, selama jangka waktu yang sangat panjang, ”segelintir makhluk hidup” yang mula-mula itu, atau yang disebut bentuk kehidupan yang sederhana, lambat laun berevolusi—melalui ”berbagai modifikasi yang sangat kecil”—menjadi jutaan bentuk kehidupan di bumi. Para evolusionis mengajarkan bahwa perubahan-perubahan kecil ini berakumulasi dan menghasilkan perubahan besar yang dibutuhkan untuk mengubah ikan menjadi amfibi dan kera menjadi manusia. Perubahan besar yang bersifat hipotesis ini disebut makroevolusi. Bagi banyak orang, pernyataan kedua ini kedengarannya masuk akal. Mereka menduga, ’Jika perubahan-perubahan kecil bisa terjadi dalam suatu spesies, bukankah evolusi bisa menghasilkan perubahan besar dalam jangka waktu yang panjang?’*
Ajaran makroevolusi didasarkan atas tiga asumsi utama:
1. Mutasi menyediakan bahan mentah yang dibutuhkan untuk terciptanya spesies baru.*
2. Seleksi alam menyebabkan terbentuknya spesies baru.
3. Catatan fosil mendokumentasikan perubahan makroevolusi pada tumbuhan dan hewan.
Apakah bukti untuk makroevolusi sudah sedemikian kuatnya sehingga dapat dianggap sebagai fakta?
Dapatkah Mutasi Menghasilkan Spesies Baru?
Banyak perincian pada tumbuhan dan hewan ditentukan oleh instruksi yang terkandung dalam kode genetika, cetak biru yang terbungkus dalam inti setiap sel.* Para peneliti telah menemukan bahwa mutasi—atau perubahan acak—pada kode genetika dapat menghasilkan perubahan pada keturunan tumbuhan dan hewan. Pada tahun 1946, Hermann J. Muller, pemenang Hadiah Nobel dan pemula penelitian genetika mutasi, menyatakan, ”Akumulasi dari banyaknya perubahan yang langka dan kebanyakan kecil itu bukan saja merupakan cara utama manusia untuk memperbaiki hewan dan tumbuhan, melainkan, lebih jauh lagi, merupakan cara terjadinya evolusi di alam, di bawah pengarahan seleksi alam.”
Ya, ajaran makroevolusi didasarkan atas pernyataan bahwa mutasi tidak hanya dapat menghasilkan spesies baru, tetapi juga famili tumbuhan dan hewan yang sama sekali baru. Adakah cara untuk menguji pernyataan yang berani itu? Nah, perhatikan apa yang disingkapkan oleh penelitian selama sekitar 100 tahun di bidang riset genetika.
Pada akhir tahun 1930-an, para ilmuwan dengan antusias menyambut gagasan bahwa kalau seleksi alam dapat menghasilkan spesies tanaman yang baru dari mutasi acak, mutasi buatan yang sengaja diseleksi oleh manusia seharusnya bisa membuahkan hasil yang lebih efisien. ”Euforia pun menyebar di kalangan biolog pada umumnya dan para ahli genetika serta penangkar pada khususnya,” kata Wolf-Ekkehard Lönnig, seorang ilmuwan dari Institut Max Planck untuk Riset Penangkaran Tanaman di Jerman, yang diwawancarai oleh Sedarlah! Mengapa terjadi euforia? Lönnig, yang sudah sekitar 28 tahun mempelajari genetika mutasi pada tanaman, mengatakan, ”Para peneliti itu mengira bahwa waktunya telah tiba untuk merevolusi metode tradisional penangkaran tanaman dan binatang. Mereka mengira bahwa dengan memicu serta menyeleksi mutasi yang disukai, mereka bisa menghasilkan tanaman dan binatang yang baru dan lebih baik.”*
Para ilmuwan di Amerika Serikat, Asia, dan Eropa memulai program riset berdana besar, menggunakan metode-metode yang diyakini bisa mempercepat evolusi. Setelah riset yang intensif selama lebih dari 40 tahun, apa hasilnya? ”Sekalipun sudah menghabiskan dana yang luar biasa besar,” kata peneliti Peter von Sengbusch, ”upaya membudidayakan varietas yang makin produktif melalui iradiasi, benar-benar terbukti gagal.” Lönnig mengatakan, ”Pada tahun 1980-an, harapan dan euforia di kalangan ilmuwan telah berakhir dengan kegagalan global. Penangkaran mutasi sebagai cabang riset tersendiri telah ditinggalkan di negeri-negeri Barat. Hampir semua mutan menunjukkan ’nilai seleksi negatif’, artinya, mereka mati atau lebih lemah daripada varietas yang ada di alam.”*
Sekalipun demikian, data yang kini telah terkumpul dari sekitar 100 tahun riset mutasi pada umumnya dan 70 tahun penangkaran mutasi pada khususnya memungkinkan para ilmuwan menarik kesimpulan tentang kemampuan mutasi untuk menghasilkan spesies baru. Setelah memeriksa buktinya, Lönnig menyimpulkan, ”Mutasi tidak dapat mengubah suatu spesies asli [tumbuhan atau hewan] menjadi spesies yang sama sekali baru. Kesimpulan ini selaras dengan gabungan semua pengalaman dan hasil riset mutasi sepanjang abad ke-20 serta hukum probabilitas. Jadi, hukum variasi berulang menyiratkan bahwa spesies yang secara genetis berbeda dari spesies lain memiliki batas-batas tertentu yang tidak dapat diruntuhkan atau dilanggar oleh mutasi yang terjadi secara kebetulan.”
Pikirkan implikasi fakta-fakta di atas. Jika para ilmuwan yang sangat terlatih tidak sanggup menghasilkan spesies baru dengan memicu serta menyeleksi mutasi yang disukai, mungkinkah suatu proses tanpa kecerdasan melakukannya dengan lebih baik? Jika riset memperlihatkan bahwa mutasi tidak dapat mengubah suatu spesies asli menjadi spesies yang sama sekali baru, lalu bagaimana persisnya proses makroevolusi berlangsung?
Apakah Seleksi Alam Menyebabkan Terciptanya Spesies Baru?
Darwin yakin bahwa apa yang ia sebut seleksi alam akan memilih bentuk kehidupan yang paling cocok dengan lingkungannya, sedangkan bentuk kehidupan yang kurang cocok akhirnya akan punah. Para evolusionis modern mengajarkan bahwa seraya spesies menyebar lalu terisolasi, seleksi alam akan memilih spesies yang mutasi gennya menjadikan mereka paling cocok dengan lingkungan baru mereka. Sebagai hasilnya, para evolusionis berasumsi bahwa kelompok-kelompok yang terisolasi itu akhirnya berkembang menjadi spesies yang benar-benar baru.
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, bukti hasil riset dengan jelas menunjukkan bahwa mutasi tidak dapat menghasilkan jenis-jenis tumbuhan dan hewan yang baru. Walaupun demikian, bukti apa yang diajukan para evolusionis untuk mendukung pernyataan bahwa seleksi alam memilih mutasi yang berguna sehingga menghasilkan spesies baru? Sebuah brosur yang diterbitkan pada tahun 1999 oleh Lembaga Sains Nasional (NAS) di Amerika Serikat mengatakan, ”Contoh yang khususnya amat meyakinkan tentang spesiasi [evolusi spesies baru] adalah ke-13 spesies burung kenari yang dipelajari oleh Darwin di Kepulauan Galápagos, yang kini dikenal sebagai kenari Darwin.”
Pada tahun 1970-an, suatu kelompok riset di bawah pimpinan Peter dan Rosemary Grant mulai mempelajari burung-burung ini dan mendapati bahwa setelah satu tahun musim kering, kenari yang paruhnya sedikit lebih besar lebih mudah bertahan hidup daripada yang paruhnya kecil. Karena ukuran dan bentuk paruh adalah salah satu cara utama untuk membedakan ke-13 spesies kenari itu, temuan ini dianggap sangat penting. ”Peter dan Rosemary Grant memperkirakan,” lanjut brosur itu, ”bahwa jika musim kering terjadi kira-kira sekali setiap 10 tahun di pulau itu, sebuah spesies kenari yang baru bisa muncul hanya dalam kira-kira 200 tahun.”
Tetapi, brosur NAS itu lalai menyebutkan fakta penting lain yang memalukan. Pada tahun-tahun berikutnya setelah musim kering itu, jumlah kenari berparuh kecil kembali mendominasi. Maka, Peter Grant dan seorang mahasiswi pascasarjana bernama Lisle Gibbs menulis dalam jurnal sains Nature pada tahun 1987 bahwa mereka telah melihat ”pembalikan arah seleksi”. Pada tahun 1991, Grant menulis bahwa ”populasi itu, yang mengalami seleksi alam, jumlahnya naik turun” setiap kali ada perubahan iklim. Para peneliti itu juga memperhatikan bahwa beberapa ”spesies” kenari melakukan kawin silang dan menghasilkan keturunan yang lebih tangguh daripada induknya. Peter dan Rosemary Grant menyimpulkan bahwa jika kawin silang ini berlanjut, dua ”spesies” itu bisa melebur menjadi satu dalam waktu 200 tahun.
Dahulu, pada tahun 1966, biolog pendukung evolusi George Christopher Williams menulis, ”Menurut saya, sangatlah disayangkan bahwa teori seleksi alam terutama dikembangkan untuk menjelaskan perubahan evolusi. Teori itu jauh lebih penting untuk menjelaskan kelanjutan adaptasi.” Pakar teori evolusi Jeffrey Schwartz menulis pada tahun 1999 bahwa jika kesimpulan Williams benar, seleksi alam bisa jadi memang membantu spesies beradaptasi menurut perubahan tuntutan kelangsungan hidup, tetapi ”itu tidak menciptakan sesuatu yang baru”.
Ya, kenari Darwin tidak menjadi ”sesuatu yang baru”. Mereka tetap burung kenari. Dan, fakta bahwa mereka bisa melakukan kawin silang membuat orang meragukan metode yang digunakan beberapa evolusionis untuk menentukan suatu spesies. Lagi pula, mereka menyingkapkan fakta bahwa bahkan lembaga ilmiah yang bergengsi pun bisa ikut-ikutan melaporkan bukti secara tidak objektif.
Apakah Catatan Fosil Mendokumentasikan Perubahan Makroevolusi?
Brosur NAS yang tadi disebutkan memberikan kesan kepada pembacanya bahwa fosil yang ditemukan para ilmuwan sudah lebih dari cukup untuk mendokumentasikan makroevolusi. Brosur itu menyatakan, ”Ada begitu banyak bentuk peralihan yang telah ditemukan antara ikan dan amfibi, antara amfibi dan reptil, antara reptil dan mamalia, dan sepanjang garis keturunan primata sehingga sering kali sulit untuk menunjukkan dengan tepat kapan terjadinya transisi dari satu spesies ke spesies lainnya.”
Pernyataan yang penuh keyakinan ini cukup mengejutkan. Mengapa? Pada tahun 2004, National Geographic menggambarkan catatan fosil seperti ”sebuah film evolusi yang 999 dari setiap 1.000 gambarnya hilang di ruang sensor”. Apakah satu dari seribu ”gambar” itu benar-benar mendokumentasikan proses makroevolusi? Apa yang sebenarnya diperlihatkan oleh catatan fosil? Niles Eldredge, seorang evolusionis yang gigih, mengakui bahwa catatan fosil memperlihatkan bahwa untuk waktu yang lama, ”hanya sedikit atau tidak ada perubahan evolusi yang berakumulasi dalam kebanyakan spesies”.
Sampai hari ini, para ilmuwan di seluruh dunia telah menggali dan mendata sekitar 200 juta fosil besar dan miliaran fosil kecil. Banyak peneliti setuju bahwa catatan yang luar biasa banyak dan terperinci itu memperlihatkan bahwa semua kelompok utama binatang muncul secara tiba-tiba dan hampir-hampir tidak berubah, dan ada banyak spesies yang punah secepat munculnya. Setelah meninjau bukti dari catatan fosil, biolog Jonathan Wells menulis, ”Pada tingkat dunia, filum, dan kelas, turunan dengan modifikasi dari satu nenek moyang jelas bukan fakta yang dapat diamati. Kalau dinilai berdasarkan bukti dari catatan fosil dan rumitnya sistem molekuler, itu bahkan bukan teori yang kuat dasarnya.”
Evolusi—Fakta atau Mitos?
Mengapa banyak evolusionis terkemuka berkeras bahwa makroevolusi merupakan suatu fakta? Setelah mengkritik beberapa penalaran Richard Dawkins, seorang evolusionis yang berpengaruh bernama Richard Lewontin menulis bahwa banyak ilmuwan bersedia mempercayai pernyataan ilmiah yang bertentangan dengan akal sehat ”karena kita telanjur berkomitmen, komitmen kepada paham kebendaan”.* Banyak ilmuwan bahkan tidak mau mempertimbangkan kemungkinan adanya Perancang yang cerdas karena, seperti yang ditulis Lewontin, ”kita tidak bisa menerima kehadiran Pribadi Ilahi”.
Mengenai hal ini, Scientific American mengutip kata-kata sosiolog Rodney Stark, ”Selama 200 tahun ini telah dipropagandakan bahwa jika Anda ingin menjadi orang yang ilmiah, Anda harus membebaskan pikiran Anda dari belenggu agama.” Selanjutnya ia menyatakan bahwa dalam universitas riset ”orang-orang yang religius bungkam”, sedangkan ”orang-orang yang tidak religius berprasangka”. Menurut Stark, ”ada semacam sistem imbalan jika seseorang bersikap tidak religius di jajaran atas [komunitas sains]”.
Seandainya Anda mengakui bahwa ajaran makroevolusi itu benar, Anda harus percaya bahwa para ilmuwan agnostis atau ateis tidak akan membiarkan keyakinan pribadi mereka mempengaruhi penafsiran mereka atas temuan-temuan ilmiah. Anda harus percaya bahwa mutasi dan seleksi alam menghasilkan semua bentuk kehidupan yang rumit, terlepas dari fakta bahwa riset selama seabad untuk meneliti miliaran mutasi telah memperlihatkan bahwa mutasi tidak dapat mengubah bahkan satu spesies yang jelas karakteristiknya menjadi sesuatu yang sama sekali baru. Anda harus percaya bahwa semua makhluk hidup perlahan-lahan berevolusi dari satu nenek moyang, terlepas dari fakta bahwa catatan fosil dengan tegas menunjukkan bahwa jenis-jenis utama tumbuhan dan hewan muncul secara tiba-tiba dan tidak berevolusi menjadi jenis lain, bahkan setelah kurun waktu yang tak terhitung lamanya. Apakah kepercayaan semacam itu kedengarannya didasarkan atas fakta atau mitos?
[Catatan Kaki]
Penangkar bisa mengawinkan anjing mereka secara selektif agar keturunan yang dihasilkan memiliki kaki yang lebih pendek atau bulu yang lebih panjang daripada induknya. Tetapi, perubahan yang dihasilkan para penangkar anjing itu sering kali merupakan akibat hilangnya fungsi gen tertentu. Sebagai contoh, anjing dachshund berukuran kecil karena tulang rawannya tidak berkembang normal, sehingga mengakibatkan kekerdilan.
Meskipun kata ”spesies” sering digunakan dalam artikel ini, hendaknya diperhatikan bahwa istilah ini tidak terdapat dalam buku Kejadian dalam Alkitab, yang menggunakan istilah ”jenis” yang lebih luas cakupannya. Sering kali, apa yang para ilmuwan sebut sebagai evolusi suatu spesies baru sebenarnya hanyalah variasi dalam suatu ”jenis”, sebagaimana kata itu digunakan di catatan Kejadian.
Lihat kotak ”Klasifikasi Makhluk Hidup”.
Riset memperlihatkan bahwa sitoplasma, atau membran sel, dan struktur-struktur lain juga berperan dalam pembentukan makhluk hidup.
Komentar Lönnig dalam artikel ini adalah pernyataannya sendiri dan tidak mewakili pendapat Institut Max Planck untuk Riset Penangkaran Tanaman.
Eksperimen mutasi berulang kali menunjukkan bahwa jumlah mutan yang baru terus berkurang, sedangkan jenis mutan yang sama terus muncul. Dari fenomena ini, Lönnig menyimpulkan ”hukum variasi berulang”. Selain itu, kurang dari 1 persen tanaman hasil mutasi itu terpilih untuk riset selanjutnya, dan kurang dari 1 persen dari kelompok ini didapati cocok untuk digunakan secara komersial. Hasil penangkaran mutasi pada binatang bahkan lebih buruk daripada pada tanaman, dan metode tersebut ditinggalkan sama sekali.
Paham kebendaan yang dimaksud di sini adalah teori bahwa benda-benda fisik adalah satu-satunya hal yang nyata atau fundamental, bahwa segala sesuatu di alam semesta, termasuk segala jenis kehidupan, muncul tanpa campur tangan supranatural dalam prosesnya.

tumbuhan bakau

Pohon yang Hidup di Air
OLEH PENULIS SEDARLAH! DI AUSTRALIA
Mereka menjadi tempat berlindung bagi banyak spesies mamalia, burung, dan reptil yang terancam punah. Mereka juga menjaga lingkungan dengan menyaring polutan dari air. Di Florida Selatan, AS, sekitar 75 persen ikan hasil pemancingan dan 90 persen ikan yang ditangkap untuk tujuan komersial bergantung pada mereka. Dan, mereka menjadi perisai yang melindungi daerah pantai dari badai dan air pasang. Siapakah mereka? Bakau!
TUMBUH di sepanjang lebih dari setengah pantai-pantai tropis dunia, bakau adalah sejenis pohon, atau semak, yang terdiri dari anggota-anggota beberapa famili. Pada umumnya, bakau tumbuh di daerah antara pasang tertinggi dan surut terendah di mana air laut dan air tawar bercampur. Air berkadar garam tinggi membuat tanaman lain tidak dapat tumbuh, namun bakau dapat mengatasinya dengan mudah. Caranya? Dengan menggunakan beberapa metode yang menakjubkan—kadang-kadang gabungan beberapa metode.
Dikelilingi Garam
Beberapa jenis bakau memiliki saringan yang mencegah garam masuk melalui permukaan akarnya. Bakau begitu efektif dalam menyaring garam sehingga seorang pengembara yang kehausan dapat memperoleh air tawar dengan membelah akarnya. Pada spesies lain, bakau membiarkan garam memasuki jaringannya dan menumpuknya, menyimpan garam itu di daun-daun tua atau bagian lain dari tumbuhan itu dan kemudian membuangnya.
Bakau lain membiarkan garam masuk tetapi segera mengeluarkannya, biasanya melalui kelenjar garam khusus yang terdapat pada dedaunannya. Jika Anda menjilat daun bakau tersebut, rasanya sangat asin. Namun berhati-hatilah dengan jenis bakau yang Anda pilih! Getah dari daun bakau buta-buta jika kena mata bisa menimbulkan kebutaan sementara. Namun, getah itu ada khasiatnya dan telah digunakan untuk mengobati bengkak dan sengatan.
Cara Bakau Bertahan Hidup
Agar dapat bertahan dan bertumbuh subur, kebanyakan tanaman membutuhkan tanah yang gembur. Namun, tanah tempat bakau tumbuh biasanya terendam air. Rahasia ketahanan hidupnya adalah pada akar napas, yang mencuat dari tanah sehingga bisa langsung menyerap oksigen dari udara. Bentuk akar ini bervariasi. Beberapa, yang disebut akar lutut, tumbuh ke atas, membengkok, dan masuk lagi ke dalam tanah, membentuk benjolan-benjolan mirip lutut yang ditekuk.
Akar tongkat keluar tegak lurus dari tanah. Akar gantung, yang belakangan menjadi akar tunjang, tumbuh dari batang pohon. Akar papan, yang keluar dari batang pohon bagian bawah, memanjang berkelok-kelok, bagian atasnya berada di atas tanah. Berbagai sistem akar ini tidak hanya memungkinkan tumbuhan ini bernapas tetapi juga menunjang kestabilan di tanah yang lembek.
Cara Berkembang Biak
Bakau nirih mempunyai buah bulat besar yang penuh dengan biji berbentuk tidak beraturan. Setelah masak buahnya pecah, menebarkan bijinya ke air. Ada yang mengapung terbawa air pasang, akhirnya tersangkut di suatu tempat dan bertunas.
Biji jenis bakau lainnya bertunas selagi masih menempel pada pohon induknya. Dalam dunia flora hal seperti ini sangat langka. Bakau jenis tersebut menghasilkan kecambah yang jatuh dari pohon ke dalam air lalu terapung-apung selama berbulan-bulan bahkan hingga satu tahun untuk mencari habitat yang cocok untuk bertumbuh.
Cara kecambah tersebut mengapung memperbesar kemungkinannya untuk tersangkut di daerah air payau yang ideal baginya. Kecambah itu terapung secara horizontal di air asin yang daya apungnya lebih besar, tetapi sewaktu memasuki air payau, ia mengapung vertikal sehingga lebih mudah tertancap dalam lumpur.
Dunia di dalam Dunia
Bakau membentuk dasar dari sebuah rantai makanan yang kompleks. Dedaunan yang berguguran serta tumbuhan yang membusuk dari hutan bakau menjadi sumber makanan bagi mikroorganisme, yang selanjutnya, menyediakan makanan bagi binatang dalam rantai makanan. Banyak makhluk hidup yang tinggal, mencari makan, berkembang biak, atau membesarkan anak-anak mereka di hutan bakau.
Misalnya, ratusan spesies burung memanfaatkan habitat bakau sebagai tempat bersarang atau mendapatkan makanan, dan juga tempat persinggahan pada waktu bermigrasi. Di negeri Belize saja, lebih dari 500 spesies burung menjadikan hutan bakau sebagai habitat mereka. Banyak ikan mengawali hidupnya di hutan bakau atau menjadikan ekosistem di sana sebagai sumber makanan mereka. Lebih dari 120 spesies ikan telah ditangkap di hutan bakau Sundarbans, yang terletak di perbatasan India dan Bangladesh.
Beraneka jenis tumbuhan juga bertumbuh subur di komunitas bakau. Di pantai timur Australia, terdapat 105 jenis lumut kerak yang tumbuh pada pohon-pohon bakau. Banyak pakis, anggrek, mistletoe, dan tanaman lainnya juga tumbuh subur di habitat ini. Sesungguhnya, hutan bakau di dunia ini telah sangat berjasa bagi flora dan fauna—dari lumut kerak sampai harimau—dan juga bagi manusia.
Segudang Manfaat bagi Manusia
Selain turut melestarikan lingkungan, hutan bakau merupakan sumber langsung atau tidak langsung dari banyak produk, termasuk kayu bakar, arang, tanin, makanan ternak, dan obat-obatan. Habitat bakau juga menyediakan aneka ragam makanan yang lezat, seperti ikan, krustasea, kerang dan madu. Sebenarnya, beberapa pelaut pernah menyangka bahwa tiram tumbuh di pohon karena dengan mudah bisa dipungut dari pohon-pohon bakau ketika akar-akarnya mencuat pada waktu pasang surut.
Hutan bakau juga menyediakan bahan mentah untuk industri kertas, tekstil, kulit, dan bangunan. Selain itu, industri perikanan dan pariwisata juga mendapat manfaat darinya.
Meskipun orang semakin menyadari pentingnya tanaman ini, luas hutan bakau terus menyusut rata-rata 100.000 hektar per tahun. Sering kali, hutan bakau dibabat untuk menyediakan lahan bagi proyek-proyek yang tampaknya lebih menguntungkan, seperti pertanian dan perumahan. Banyak orang beranggapan bahwa rawa-rawa bakau hanyalah tempat yang berlumpur, berbau, dan menjadi sarang nyamuk, yang lebih baik disingkirkan.
Namun, kenyataannya, hutan bakau sangat berguna, bahkan menyelamatkan kehidupan. Akar napasnya yang khas dan mampu beradaptasi serta akar penyaring garamnya telah menghasilkan ekosistem yang kaya dan kompleks. Bakau sangat penting bagi perikanan di pantai, industri barang-barang dari kayu, dan satwa liar. Dan, bakau juga melindungi daerah pantai dari erosi dengan meredam ganasnya amukan badai yang bisa saja menewaskan ribuan orang. Tentu, kita hendaknya bersyukur atas adanya hutan bakau!
[Kotak/Gambar di hlm. 24]
Mencari Madu Liar di Hutan Bakau
  Hutan bakau yang terbesar di dunia terdapat di Sundarbans, bagian yang sangat luas dari Delta Sungai Gangga, yang membentang di perbatasan India dan Bangladesh. Di antara penduduk yang tinggal di sana ada orang Mowalis, yang mencari nafkah di hutan bakau. Mata pencaharian mereka adalah pekerjaan yang paling tinggi risikonya di negeri itu.
  Orang Mowalis adalah pencari madu. Setiap tahun pada bulan April dan Mei, mereka menjelajahi seluruh bentang alam hutan bakau untuk mencari sarang madu dari lebah raksasa. Lebah itu besar, panjangnya hingga empat sentimeter. Mereka sangat ganas, konon bahkan bisa membunuh gajah!
  Jadi, para pencari madu menggunakan obor yang terbuat dari tanaman bakau, yang asapnya membuat lebah-lebah itu terbang berpencaran. Pencari madu yang cerdik meninggalkan sebagian dari sarang lebah agar lebah-lebah dapat membangunnya lagi, dengan demikian terus menjadi sumber madu yang bagi mereka.
  Bukan hanya lebah yang menjadi ancaman bagi para pencari madu. Juga ada ancaman dari buaya dan ular berbisa yang menghuni hutan bakau. Selain itu, ada pencuri yang sudah siap merampok madu dan lilin madu yang dibawa para pencari madu. Meski hal-hal ini menjadi ancaman, yang paling menakutkan adalah harimau Benggala. Setiap tahun, hewan ini membunuh antara 15 dan 20 pencari madu.